Minggu, 25 Maret 2012

RAMADHAN SEPANJANG MASA (Ceramah Ramadhan) | Puasa Ramadhan | Bulan Ramadhan


RAMADHAN SEPANJANG MASA (Ceramah Ramadhan) | Puasa Ramadhan | Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan, bulan sebaik-baik bulan kini telah tiba bulan suci itu. Selamat datang Ramadhan, ahlan wa sahlan. Berapa banyak keinginan dan harapan kita untuk merasakan puasa bulan suci Ramadhan, namun semua itu tiba-tiba lenyap dan hilang menuju gelapnya liang kubur. Sungguh banyak orang yang tidak bisa melengkapi masa depannya dan tidak tahu harapan dan angannya esok hari.
Wahai bulan yang ke-Sebelas!!! Engkau telah berjalan dengan cepat, hingga orang-orang yang berakal menjadi heran.
“Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab: “Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” (Q-S Mukminun: 112-113)
Malam berganti siang, bulan berganti tahun, dan orang-orang berakal mulai berfikir dan mengambil pelajaran dari hari-hari yang telah mereka lalui dan malam yang telah mereka habiskan. Benar, semuanya itu ialah berlalu dan tidak akan bisa kembali lagi, namun semua itu telah tercatat, seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
“Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan.” (Al Jatsyiah: 29).
Ramadhan tiba didepan mata. Namun, ada beberapa orang yang menganggap seperti bulan biasa, hanya sebatas lapar disiang hari, dan kenyang dimalam hari. Siang hari hanya tidur diatas ranjang hingga tiba waktu Ashar, malam harinya ada yang hanya obrolan dan bergadang hingga fajar tiba.
Yang perlu diketahui bahwasannya Ramadhan adalah kehidupan jiwa. Meskipun perut dalam keadaan kosong, dan bibir kering, akan tetapi inilah nilai hidup spiritual, hidupnya hati, hidupnya kemenangan atas hawa nafsu, Maka barangsiapa yang mampu mengalahkan jiwanya dari hawa nafsu maka akan mampu mengalahkan musuh.
Ramadhan adalah hidupnya hubungan yang erat dan kepercayaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka, Ramadhan akan menjadi lebih indah dan menjadi bukan yang mulia jika menjalankan nilai-nilai spiritual yang dapat membangunkan perasan yang tidur dan memberikan pengaruh ketenangan dalam jiwa. Di hati para ahli ibadah yang penuh keikhlasan, Ramadhan adalah kegembiraan, bulan penuh ketaatan, penuh keindahan berdzikir, yang menjadi bekal kekuatan jiwa, yang kedasyatannya melebihi kekuatan raga.
Dan tidak ada seorangpun dapat mengetahui kenikmatan berpuasa kecuali dihati mereka telah bercampur dengan iman. Nilai spiritual yang tinggi ini akan mendampingi kita pada bulan Ramadhan.
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran: 31)
“Ibadah malam yang tidak mampu mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan munkar, tak akan menambah apapun bagi pelakunya selain jarak yang semakin jauh (dari Allah). Puasa yang tidak mampu menjaga seseorang dari ucapan dan perbuatan dusta, tidak akan menambah sesuatu bagi pelakunya, selain kebancian dan penolakan (dari Allah).
Jadi puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum saja, atau melalukan sujud dan rukuk semata, sementara hati tetap keras dan condong kepada kemaksiatan, lalai dan terkunci, kedua telinga asyik menikmati lagu kedua mata dibiarkan bebas dan lajang dan lisan bebas menipu, berdusta, menggunjing, dan mencela.
Sunnguh sangat sia-sia jika waktu tidak dapat terdidik dengan lapar, dan tidak terlatih dengan sujud dan rukuk. Puasa adalah sarana melatih jiwa dan membiasakannya untuk bersabar meniggalkan hawa nafsu. Ketika Ramadhan datang hingga akhirnya pergi, masih ada sebagian jiwa yang tidak berubah. Mereka memang merasakan lapar dan dahaga, namun hatinya tidaka ada perubahan sama sekali.
Kemaksiatanpun tatap menjadi langganan, menkipun hari-harinya didiringi rukuk, sujud, bangun malam hingga lelah, namun keadaannya tatap seperti itu. Lisannay juga tidak berubah. Kita berlindung kepada Allah dari semua itu.
Optimalisasi pada bulan Ramadhan merupakan suatu amal kebaikan yang harus di kembangkan dan optimalisasi itu diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Menjadikan Ramadhan yang hanya satu bulan ini agar mendapatkan dua pahala ramadhan.
Bagaimanakan cara mendapatkan Sekali Ramadhan akan tetapi dua pahala Ramadhan tercapai..? jawabannya mungkin kita bisa melihat hadist zaid bin khalid Al juhani Rahimahullah, bahwasannya Rasulullah Salallahu Alaihi Wasalam Bersabda:
“Barangsiapa yang memberikan buka puasa kepada orang yang sedang menjalankan ibadah puasa, maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang didapat orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikitpun pahala” ( HR Ahmad /IV114-116); At-tirmidzi (807. ia menilai sebagai hadist shahih; ibnu majah (1746), ibnu hibban (895), dan dishahihkan oleh albani (shahih Al Jami’ 6415).
  1. Mengadakan safari dakwah / Jaulah dakwah
Diharapkan bagi pemuda yang diberikan kelebihan kekuatan fisik untuk bergegas malakukan kunjungan silaturahmi kemasyarakat desa, dengan memberikan berbagai macam bantuan memberi makan kauam miskin di desa-desa tersebut, serta tak lupa memberikan siraman-siraman rohani kepada penduduknya, melalui untaian-untaian kalimat hikmah, khutbah-khutbah keagamaan, pembagian kaset-kaset, buku-buku secara Cuma-Cuma.
  1. Memberikan perhatian khusus kepada mereka yang sebelun Ramadhan tak pernah melaksanakan Shalat
Memanfaatkan kesempatan datangnya sebagian jama’ah kaum muslimin yang biasa meninggalkan shalat pada bulan selain Ramadhan, dengan cara memberikan peringatan kepada mereka dengan baik. Mereka biasanya hanya mau shalat pada bulan Ramadhan saja. Sunnguh ini adalah perkara yang sangat menyedihkan sekaligus berbahaya, seakan-akan sebagian manusia ini tidak mengenal Allah kecuali hanya bulan Ramadhan. Dan ketahuilah… sejelek-jelek orang adalah seorang yang mengenal Allah pada bulan Ramadhan saja.
  1. Melatih diri meninggalkan Rokok dan Maksiat lainnya.
Mungkin telah terbiasa berbuat maksiat dan dosa, sampai seakan-akan hal itu telah menempel pada diri, sehingga sangat sukar dan susah untuk memisahkan diri dari kita. Maka Ramadhan suatu kesempatan mulia uantuk bersabar dan membiasakan diri menyongsonga berbagai kebaikan, serta perjuangan diri untuk lepas dari fitnah-fitnah tersebut.
  1. Dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat mengoptimalkan diri kita dalam beramal di bulan Ramadhan seperti:
Berdiam diri dimasjid setelah subuh, berdo’a ketika menjelang berbuka puasa, berumroh bagi setiap hamba yang mampu melaksanakannya, I’tikaf dimasjid pada sepuluh hari terakhir, mengkaji kitab-kitab fiqih tentang puasa, berbuka puasa bersama, mengkhatamkan Alqur’an dengan memperbagus bacaannya, merenungi dan menghayati kandungan Alqur’an, berlomba-lomba dalam bershadaqoh, memperbanyak dzikir dan shalawat yang sunnah, berlomba dalam manghafal Alqur’an dan hadist, membiasakan anak-anak berpuasa dan mengerjakan amal kebajikan, memotifasi mereka(anak-anak) agar selalu menjaga shalatnya, shalat tarawih atau qiamullail, banyak memberikan peringatan kepada orang-orang yang lengah, dan masih banyak lagi yang perlu dilakukan bagi setiap kaum muslimin uatuk dapat mengoptimalkan bulan Ramadhan dalam beribadah.
Maha suci Allah yang telah memperlihatkan surga bagi hamba-hamban-Nya sebelum mereka bertemu dengan-Nya yang telah membuka pintu-pintu amal bagi mereka, sehingga mereka mendapatkan alam spiritualdan buah –buah kebaikan, yang selama ini mereka mencurahkan kekuatan untuk meraihnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar