Minggu, 25 Maret 2012

Ceramah Ramadhan 2 : Keutamaan-Keutamaan Puasa


Alhamdulillah hari ini bisa diposting Ceramah Ramadhan hari ke-2. Ini merupakan kelanjutan dari Posting sebelumnya yaitu Ceramah Ramadhan 1: Perintah Puasa. Pada Ceramah Ramadhan hari ke-2 ini dibahas Keutamaan-keutamaan Puasa. Semoga bermanfaat dalam memotivasi kita untuk lebih semangat dan ikhlas berpuasa.
***

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah SWT,
Setiap ibadah dalam Islam memiliki keutamaan masing-masing. Demikian pula dengan puasa yang telah diwajibkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ [البقرة/185]
Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Krena itu, barang siapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah… (QS. Al-Baqarah : 185)

Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan puasa :
1. Amal mulia yang pahalanya akan dibalas langsung dari Allah SWT

Jika amal-amal lain telah disebutkan pahalanya oleh Allah SWT, ternyata pahala puasa akan langsung diberikan Allah SWT tanpa diberitakan terlebih dahulu berapa batasan pahalanya. Ibarat seseorang yang bekerja dan telah disebutkan gajinya sekian dan sekian, maka kita bisa memperkirakan berapa hasil yang diperoleh. Tetapi saat owner perusahaan atau bos kita mengatakan "bekerjalah dan saya langsung yang akan memberikan gajimu" bisa jadi hasil yang kita dapatkan di luar dugaan kita, tergantung bagaimana kualitas kerja kita.

Shadaqah misalnya, sudah disebutkan Allah SWT tentang pahalanya :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ [البقرة/261]
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 261)

Sedangkan untuk puasa ini, Allah SWT berfirman melalui hadits qudsi :
قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Allah berfirman: "Setiap amal anak Adam untuknya kecuali puasa, maka itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya…" (Muttafaq 'Alaih)

Tidakkah kita termotivasi untuk berpuasa sebaik-baiknya, memelihara keikhlasan dalam menjalankannya dan karenanya kita akan mendapatkan perhitungan langsung dari Allah SWT yang boleh jadi jauh lebih hebat dari pada apa yang kita duga?

2. Bau mulut orang yang puasa lebih baik di sisi Allah daripada minyak misik

Meskipun manusia tidak menyukai bau mulut orang yang berpuasa karena tidak sedap, tetapi di sisi Allah SWT itu lebih baik dan lebih harum dari pada minyak misik. Nabi SAW bersabda :

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada harumnya minyak misik… (Muttafaq 'Alaih)

Tidakkah kita mau berbangga di hadapan Allah SWT dengan mulut yang berbau harum? Yang dengannya kita dikenali sebagai hamba-Nya yang berpuasa dan memiliki keutamaan saat banyak orang pada hari kiamat dicekam dengan ketakutan dan kekhawatiran.

3. Orang yang puasa akan mendapat dua kegembiraan

Rasulullah SAW bersabda :
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan; ketika berbuka dia gembira dengan bukanya dan ketika bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. (Muttafaq 'Alaih)

Itulah dua kegembiraan. Saat berbuka, rasa lapar dan haus yang ditahan selama seharian hilang seketika. Bahkan, saat-saat yang paling nikmat adalah pada tegukan pertama saat kita berbuka. Rasa panas karena dehidrasi juga terobati saat berbuka. Kenikmatan ini tidak pernah dirasakan oleh orang yang tidak berpuasa.

Demikian juga kegembiraan ketika bertemu Allah di akhirat nanti. Segala ketakutan dan kekhawatiran sirna sebagaimana sirnanya rasa haus dan lapar saat berbuka. Segala kesusahan dan penderitaan saat hidup di dunia akan hilang sebagaimana hilangnya kepenatan dan rasa panas saat berbuka.

4. Memasukkan pelakunya ke dalam surga

Suatu hari Abu Umamah datang kepada Nabi SAW dan bertanya tentang amal yang bisa memasukkannya ke surga. Imam Ahmad, Nasa'i dan Hakim meriwayatkan dalam hadits berikut ini:

عَنْ أَبِى أُمَامَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقُلْتُ مُرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ. قَالَ « عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لاَ عِدْلَ لَهُ ». ثُمَّ أَتَيْتُهُ الثَّانِيَةَ فَقَالَ « عَلَيْكَ بِالصِّيَامِ »
Dari Abu Umamah berkata: Saya datang kepada Rasulullah SAW, maka saya berkata: "Perintahkan kepada saya dengan sebuah amal yang dapat memasukkan saya ke dalam surga!" Rasulullah SAW menjawab: "Berpuasalah, sesungguhnya tiada tandingan baginya" Kemudian saya datang untuk kedua kalinya, maka Beliau berkata: "Berpuasalah" (HR. Ahmad, Nasa'i dan Hakim dan dia menshahihkannya)

Tidakkah kita ingin dimasukkan Allah ke surga yang kenikmatannya sangat luar biasa hingga membuat setiap orang yang mengetahuinya akan memiliki kecintaan pada surga?


5. Puasa sehari di jalan Allah menjauhkan pelakunya dari neraka sejauh tujuh puluh musim

Diantara keutamaan puasa adalah menjauhkan pelakunya dari neraka. Satu hari puasa setara dengan penambahan jarak sejauh tujuh puluh musim dari neraka.

مَا مِنْ عَبْدٍ يَصُومُ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ بَاعَدَ اللَّهُ بِذَلِكَ الْيَوْمِ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah kecuali Allah menjauhkan wajahnya dengan hari itu dari api neraka tujuh puluh musim. (HR. Jama'ah kecuali Abu Dawud)

Tidakkah kita ingin dijauhkan dari neraka yang kedahsyatannya sangat luar biasa hingga membuat setiap orang yang mengetahuinya akan takut pada siksa neraka?

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Demikianlah 5 keutamaan puasa. Semoga dengan mengetahui keutamaan-keutamaan puasa tersebut kita semakin semangat berpuasa dan senantiasa ikhlas dalam menjalankannya.

Jangan sampai kita yang telah mendapat ilmu kemudian terhalang dari mengamalkannya, maka ilmu kita menjadi tidak manfaat. Karenanya marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari hawa nafsu yang tidak pernah merasa kenyang, dan dari doa yang tidak dikabulkan. (HR. Muslim)

Wallaahu a'lam bish shawab [Muchlisin]

FADHILAH DAN KEUTAMAAN DI BULAN RAMADHAN

Kedatangan Bulan Ramadhan merupakan kebahagiaan bagi setiap kaum muslimin karna setiap amalan yang diekrjakan didalam bulan Ramadhan akan dilipat gandakan oleh Allah Swt.  Dan bahkan dengan kemuliaan bulan Ramadhan syetan-syetan pengganggu amal manusiapun dirantai oleh Allah Swt. Hal dijelaskan dalam sebuah Hadith riwayat al-Bukhari dan Muslim:
 إِذَا جَآءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ اَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَ غُلِّقَتْ اَبْوَابُ النَّارِ وَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ (رواه بخارى  و مسلم)
” Apabila datang Ramadhan niscaya dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka dan diikat syaitan-syaitan.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun fadhilah dan keutaman dibulan ramadhan yang akan kita bicarakan kali ini berkisar tentang 3 hal :
1.      Membaca Al-Quran
2.      Menjamu orang berbuka Puasa
3.      Menyegrakan Berbuka dan Mengakhiri sahur
1.      Membaca Al-Quran
Bulan Ramdhan dikenal dengan bulan Tadarus, dimana kalau malam sudah mulai menyelimuti negri,lantunan suara-suara al-quran dari para remaja remaji, orang-orang tua, bahkan sampai kepada anak-anak kecil terdengar dari surau-surau,langgar, musalla dan masjid, kadangkala disebahagian Masjid dan Musalla bahkan mereka menghidupkan malam ramadhan  dengan tadarusan sampai fajar subuh menyinsing di ufuk timur.
Bulan Ramadhan Merupakan Bulan Rahmat, Bulan maghfirah dan bulan yang penuh dengan keutamaan, termasuk didalamnya membaca Al-Quran, mengisi waktu kosong, mengisi waktu istirahat dengan membaca Al-Quran merupakan suatu tindakan yang utama, disamping bacaannya yang berfaedah juga memelihara seseorang yang sedang melaksanakan puasa dari perbuatan dan perkataan yang dapat merusak puasa
Al-Quran merupakan bacaan yang mulia dan diturunkan pula pada Bulan Yang Mulia sebagaimana Firman Allah Swt.

185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
membaca al-quran adalah bernilai ibadah disisi Allah ta'ala, membaca al-quran dalam keadaan shalat maka baginya setiap huruf yang ia baca 50 kebaikan, barang siapa yang membaca al-quran diluar shalat dalam keadaan berwudhuk maka baginya setiap hurfnya 25 kebaikan, dan barangsiapa yang membaca al-quran dengan tidak berwudhuk maka baginya setiap hurufnya pahala 10 kebaikan.
Perumpamaan orang mukmin yang mau membaca al-quran bagaikan buah utrujah, baunya harum dan rasanya enak. Dan perumpamaan orang mukmin yang tak mau membaca al-quran bagaikan seperti buah kurma, tidak ada baunya tapi rasanya manis. Sedangkan seorang munafik yang membaca al-quran seperti buah Raihanah, baunya harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-quran bagaikan buah hanzalah, tidak ada baunya dan rasanyapun pahit.
Kaumuslimin Wasmuslimat Rahimakumullah
2.      Menjamu berbuka bagi orang yang puasa
Menjamu orang untuk berbuka puasa merupakan perbuatan yang utama dan memiliki fadhilah yang besar, dalam hadist disebutkan bahwa pahala yang diperoleh oleh orang yang menjamu sama degan pahala yang diperoleh oleh orang yang dijamunya, artinya sipenjamu memperoleh pahala puasa dua kali lipat satu pahala puasanya sendiri yang kedua pahala orang yang dijamunya. Nah kalau begitu semakin banyak orang yang dijamu untuk berbuka puasa maka semakin banyaklah pahala yang diperoleh.
Beranjak dari fadhilah menjamu orang untuk berbuka puasa ini, meskipun bulan puasa hanya 29 atau 30 hari bagi orang yang suka menjamu untuk berbuka puasa kalau  sekiranya satu kali berbuka dia menjamu 1 orang saja.maka fadhilah puasanya bisa menjadi 60 hari.
3.      Menyegrakan Berbuka dan mengakhiri sahur
 Dalam Melaksanakan Puasa memang ada  dua hal yang menjadi perhatian. Pertama masalah sahur dan yang kedua masalah berbuka, sahur waktunya sebelum subuh dan berbuka setelah waktu maghrib masuk. Didalam melaksanakannya ada tindakan yang bernilai sunah yaitu mengakhir sahur dan menyegrakan berbuka,
Makan sahur itu adalah berkah apalagi kalau dikerjakan satu jam atau setengah jam sebelum waktu subuh masuk, kalau seseorang terdesak dengan waktu subuh maka sekurang-kurangnya dia  meminum seteguk air dengan niat puasa Ramadhan. Dalam sebuah hadist Rasul Katakan :
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي اَلسَّحُورِ بَرَكَةً )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Sahurlah kamu karna sesunguhnya dalam sahur itu ada kebrkahan (HR. Bukhari Muslim)
Kaum Muslimin Walmuslimat Rahimakumullah
Adapun yang kedua perbuatan yang bernilai sunah dalam melaksanakan puasa adalah menyegrakan berbuka, sebagaimana Sabda Rasulullah Saw  dalam sebuah hadist.
( لَا يَزَالُ اَلنَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا اَلْفِطْرَ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Senantiasalah manusia itu dalam kebaikan selama mereka  menyegrakan berbuka (HR.Bukhari Muslim)
Waktu berbuka merupakan waktu yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang yang melaksanakan puasa dan bahkan kadangkala setengah jamatau mungkin saja satu jam sebelum waktu maghrib masuk  sudah nonkrong dihadapan hidangan yang akan menjadi santapan berbuka puasa, nah menyegrakannya merupakan perbuatan yang bernilai sunah.
Akan tetapi  ada sebahagian diantara saudara-saudara kita yang suka melambat-lambatkan berbuka, entah itu karna sibuk dengan pekerjaan hariannya sehingga tidak disadari bahwa waktu berbuka sudah masuk atau memang sudah menjadi kebiasaannya melambat-lambatkan berbuka namun bagaimanapun juga yang namanya menyegrakan berbuka adalah suatu amalan yang afdol dan utama, bahkan termasuk amalan yang dicintai oleh Allah Swt.
Kaum Muslimin walmuslimat RahimakumullahDemikianlah yang dapat saya sampai lebih dan kurangnya saya mohon ma’af, Billahi Taufiq walhidayah
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

1 komentar: